Seorang anak perempuan bermain dengan ayahnya. Semua permainan dia coba. Dari mulai yang ringan hingga berbahaya *menurutku untuk gadis usia 2-3 tahunan seperti dia. Namun tak ada rasa takut, mungkin karena dia yakin sang ayah tidak akan membiarkannya terluka.
Emang betul sih, ayahnya sigap. Tapi tahukah? sepandai pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga? sesigap sigap nya ayah pasti lalai juga. Tiba tiba *dug mulut si gadis terbentur perosotan. "Pasti nangis, pasti nangis." Dalam hatiku. Eh ternyata engga, dia diam aja. Kemudian melanjutkan permainannya sambil di usap sang ayah.
"Baik ya kak, Diem aja. Aku kira anak itu bakal nangis." Ujarku.
*Eeh sakit apa dulu nih? aku beneran diam kembali memperhatikan sambil mengiyakan."Namanya pun perempuan. apa apa dia diam. Segala yang dirasa dia diam. Sakit pun, kadang dia Diam." jawab kaka.