ODOP : Karena Allah Mengirimkan Bebrapa Pilihan Sebelum Menentukan yang Pas.

Diposting oleh Hanum Label: Cerbung, About Me, Quotes, Poetry Pengalaman Pribadi di 07.41.00

Oke, sesuai perjanjian. Hari ini adalah hari pertama ODOP. Biar lebih afdol mari kita pecahkan dulu tantangan minggu pertama Bang Syaiha tentang, "Kenapa kalian akhirnya memutuskan bergabung dengan ODOP?" sebelum menulis bebas di hari hari berikutnya.<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Yap, gini loh Bang. Sebelum saya ketemu ODOP, saya terlebih dahulu ketemu komunitas KITA_JABAR di Tumblr. Sempat nge re-blog karya mereka beberapa kali sih untuk perkenalan sampai nge chat langsung pengurusnya tapi <i>nothing</i>, chat saya di abaikan sampai sekarang hehe. Khusnuzan aja sih, mungkin terlalu banyak chat jadi punya saya gak kebaca atau mereka memang pada sibuk kopdar-an. sudahlah.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kali kedua ketemu sama Kak Sen, Senyum Semangat yang katanya membuka kelas kepenulisan berbayar sekian ratus per bulan. Tak tanggung tanggung saya langsung dapat nomor Whatsapp nya tapi pas di japri hasilnya malah mengecewakan, "maaf ya dek, saat ini kelas di tutup dulu karena saya fokus bikin buku." kecewa lagi? hehe sayangnya iya.<br />
<br />
Beruntung saya masuk Group Facebook Komunitas Bisa Menulis sehingga berkesempatan melihat postingan Bang Syaiha tentang ODOP disana. Langsung deh men<i>stalker</i> akun bang Syaiha untuk mencari tahu seluk beluk ODOP. Gila! serius ini gratis! ekspresi saya ketika tahu kalau pembelajaran ini tidak berbayar sama sekali. Tapi sayang ternyata ODOP pertama yang Bang Syaiha buat sudah hampir selesai. Saya fikir saya terlambat lagi, iseng, saya kirim saja pesan di dinding Bang Syaiha, "Bang kalau ada ODOP ke dua, saya ikut ya!" Siapa sangka kalau akhirnya pesan itu di respon "Insya Allah" kata Abang.<br />
<br />
Setelah menunggu beberapa minggu dengan harap harap cemas antara di buat lagi apa enggak ODOP ke-2. Akhirnya, Tadaaaaa... kali ini resmi jadi anggota bersama 103 orang lainnya di berbagai kota. sekarang ODOP jadi rumah ternyaman meyalurkan hobi yang saya punya dan rencana Allah lah yang mengirimkan beberapa pilihan sebelumnya untuk menentukan yang pas. Terimakasih Bang Syaiha sudah ikhlas berbagi ilmu nya untuk membimbing kami. Semoga jadi ladang ibadah Abang. Aamiin.</div>

Oke, sesuai perjanjian. Hari ini adalah hari pertama ODOP. Biar lebih afdol mari kita pecahkan dulu tantangan minggu pertama Bang Syaiha ten...

Kamu, Dapat salam dari hati..

Diposting oleh Hanum Label: Cerbung, About Me, Quotes, Poetry Goresan Sederhana di 03.29.00

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpV-4Yk9ZjUMojyG4W-QmIjQHTqt-txObCdj5OQZid66VdHd7myCsedJTG1lFNvK9pwXj5nxl-9xRnBSMBGCzliOoIA5GBaI7wcHoDC8y-dL-lFSPX6IGlkrctO6y9j79XCDcEHDojXqg/s1600/jjjj.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpV-4Yk9ZjUMojyG4W-QmIjQHTqt-txObCdj5OQZid66VdHd7myCsedJTG1lFNvK9pwXj5nxl-9xRnBSMBGCzliOoIA5GBaI7wcHoDC8y-dL-lFSPX6IGlkrctO6y9j79XCDcEHDojXqg/s320/jjjj.jpg" width="320" /></a></div>
<div>
<span style="color: #ea9999;">Selamat datang tetamu ku. Aku hanya rumah kosong yang sempat di tinggal pemiliknya beberapa tahun lalu, karena ada rumah yang lebih bagus, lebih nyaman, lebih bisa jadi idaman, katanya.</span></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="color: #6fa8dc;">Jendelaku tak lagi utuh, sudah rapuh. Sudah sering di ganti karena banyaknya pencuri yang menjajakan diri untuk mengambil sang penghuni sebelum ini. Pintuku sedikit rusak kata mu? iya, hehe maaf kan aku juga untuk itu. aku pernah menguncinya sejenak, mempertahankanya agar tak jadi beranjak. Sayang, yang terjadi dia malah sengaja mendobrak.</span></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="color: #93c47d;">ah, tidak perlu di perbaiki, biar aku tetap jadi rumah usang saja untuk waktu yang aku tak tahu sampai kapan. kecuali, jika kamu memang berniat menjadi penghuni baru, maka akan ku pertimbangkan untuk itu. Sering seringlah mampir Tuan, siapa tau kamu betah. Dan jangan berfikir cepat cepat pergi, anggap saja aku rumah sendiri.</span></div>

Selamat datang tetamu ku. Aku hanya rumah kosong yang sempat di tinggal pemiliknya beberapa tahun lalu, karena ada rumah yang lebih bagus...

Tentang hati yang kau rahasiakan, jika itu bukan aku..

Diposting oleh Hanum Label: Cerbung, About Me, Quotes, Poetry Goresan Sederhana di 02.49.00

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIdC2ob2Y3PRdSdqpYsAIEpHi5Axc10_ozvOpPW-ZF4fslgPYCkZv-h1lhn8rvpt-RnHGu1MiLndg1D0dGFPymegBZQcpVlViYfhpIWva0BpdbLPHwdjXF2SOVJFnwSrekT_cOk0yNWyY/s1600/14391701291989855442.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="241" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIdC2ob2Y3PRdSdqpYsAIEpHi5Axc10_ozvOpPW-ZF4fslgPYCkZv-h1lhn8rvpt-RnHGu1MiLndg1D0dGFPymegBZQcpVlViYfhpIWva0BpdbLPHwdjXF2SOVJFnwSrekT_cOk0yNWyY/s320/14391701291989855442.jpg" width="320" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
Selamat malam Tuan. Ku sapa dirimu lewat semilir angin dalam kegelapan. Aku sang pemilik sepi. Yang bahkan bayang bayang saja tak ingin menemani. Bolehkah ku ajukan beberapa pertanyaan? tentang hati yang hingga kini masih kau rahasiakan.<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Adakah aku di dalamnya atau perempuan lain di luarsana? Tentang nama yang kau mintakan pada Tuhan, apakah namaku yang kau sebutkan? Tuan, betapa malangnya aku ketika bukan aku yang kau jadikan rumah untuk pulang. Sementara, demi mempertahankanmu telah ku abaikan banyak orang. tapi sudahlah, karena memang kebahagiaanmu yang selalu ku utamakan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tapi Tuanku yang amat ku sayang, boleh kah aku meminta permohonan? Jika kelak perempuan itu bukan aku, sudikah engkau membaca setiap bait tulisanku sebagai arca mu? kisah kisah bagaimana aku berusaha untuk mengabadikanmu. Berusaha hingga orang orang berkata bahwa kamulah pria beruntung itu. ah tapi tidakkah perempuan yang di samping mu itu nanti cemburu? aku tidak rela jika Tuanku di tuduh ini itu. Atau biar saja aku yang dengan ikhlas berlalu dan mungkin akan lebih baik jika ini hanya menjadi halaman yang berdebu.</div>

Selamat malam Tuan. Ku sapa dirimu lewat semilir angin dalam kegelapan. Aku sang pemilik sepi. Yang bahkan bayang bayang saja tak ingi...

Akui Saja, Dirimu Luarbiasa

Diposting oleh Hanum Label: Cerbung, About Me, Quotes, Poetry Quote panjang di 17.20.00

Waktu telah menjadikanku wanita yang keras kepala. Seseorang yang tidak lagi mudah di sentuh hatinya. Maka, ketika kamu berhasil membuatku ...

Lelaki, Ketika Tiba masanya..

Diposting oleh Hanum Label: Cerbung, About Me, Quotes, Poetry Quote panjang di 17.19.00

Laki laki, ketika tiba masanya didepan ayah kami dengan gagah engkau berikrar "aku terima nikahnya..." maka mengalirlah airmata...

Cinta Dalam Konteks Sederhana

Diposting oleh Hanum Label: Cerbung, About Me, Quotes, Poetry Quote panjang di 17.19.00

<div class="_1dwg" style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 21.44px; padding: 12px 12px 0px;">
<div class="_5pbx userContent" data-ft="{"tn":"K"}" id="js_g" style="font-size: 14px; line-height: 1.38; overflow: hidden;">
<div class="_1dwg" style="font-size: 12px; line-height: 21.44px; padding: 12px 12px 0px;">
<div class="_5pbx userContent" data-ft="{"tn":"K"}" id="js_g" style="font-size: 14px; line-height: 1.38; overflow: hidden;">
<div style="margin-bottom: 6px;">
Aku melihat cinta dalam konteks sederhana. Ketika semangkuk makanan terhidang di meja makan misalnya, "bu, ini apa?. "Itu makanan kesukaan ayahmu" katanya.</div>
<div style="display: inline; margin-top: 6px;">
Kejadian yang sama mungkin akan terulang di beberapa tahun kemudian. Saat dimana aku hidangkan sebuah masakan di depan buah hati kita dan Ia bertanya, "Ummi ini apa?", "itu masakan kesukaan Abby mu" jawabku.</div>
</div>
</div>
</div>
</div>

Aku melihat cinta dalam konteks sederhana. Ketika semangkuk makanan terhidang di meja makan misalnya, "bu, ini apa?. "Itu mak...

FarhAnnisa : Ketika Laut Berbicara Keadilan

Diposting oleh Hanum Label: Cerbung, About Me, Quotes, Poetry FarhAnnisa di 17.15.00

<div style="background-color: white; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25.76px; margin-bottom: 6px;">
<span style="line-height: 25.76px;"><span style="color: #d5a6bd;">"Sebegitukah kecintaanmu terhadap laut, han?" tanya ku.</span></span></div>
<div style="background-color: white; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25.76px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<span style="color: #d5a6bd;">"Ya, tentu. Karena padanya aku melihat sebuah keadilan." Mata mu memandang jauh ke depan,</span></div>
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; display: inline; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25.76px;">
<span style="color: #d5a6bd;"></span><br />
<div style="margin-bottom: 6px;">
<span style="color: #d5a6bd;">"Keadilan?" Keningku mengerucut.</span></div>
<span style="color: #d5a6bd;">
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ketika kamu di laut Nis, tidak perduli miskin atau kaya semuanya berprinsip sama. Bahwa, untuk tetap selamat kapal tidak boleh kehilangan kita dan kita tidak boleh kehilangan kapal. Bukankah itu adil?"</div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Aku hanya takut laut tidak adil kepadamu Han, menenggelamkanmu, menelanmu dalam samudera nya." Aku tertunduk tidak dapat lagi menyembunyikan kesedihan. Sementara pandanganmu tetap fokus ke depan.</div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Setiap kali aku ijin pergi, aku berjanji ombak esok pagi akan membawa layarku kembali. Semoga itu adil untukmu. Eeh lihat itu.." tunjukmu.</div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Eehh apa?" aku kaget, kemudian melihatmu saling melambaikan tangan, melontarkan senyummu yang manis sekali.</div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sapamu pada para nelayan membuatku tidak bisa untuk tidak berteriak, "hati hati pak. Semoga dapat ikan yang banyak dan jangan lupa kembali demi orang yang kalian cintai." Kemudian ikut melambaikan tangan.</div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Akhirnya teriakan itu juga yang sejenak bisa mengalihkan tatapanmu padaku, "Terimakasih wanita ku." Ujarmu lirih di tepian dermaga waktu itu.</div>
</span></div>

"Sebegitukah kecintaanmu terhadap laut, han?" tanya ku. "Ya, tentu. Karena padanya aku melihat sebuah keadilan." Mata...

Aku tidak punya cara untuk menutupi kesedihan

Diposting oleh Hanum Label: Cerbung, About Me, Quotes, Poetry Goresan Sederhana di 19.34.00

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGhxDskVaR82NR4qz8xycZFI5JrmXCyFSznmi2mPdp6Ut5j_Lq34XCfNjwHjcbPdVBbnbEbSPFAhOALJ1AxEsQnaHPhTf8cC2MGtqhga_HrbXQ1OJ-QJHGcmhNgVhhA91-aVxK_HZr-YE/s1600/kebahagiaan-3.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGhxDskVaR82NR4qz8xycZFI5JrmXCyFSznmi2mPdp6Ut5j_Lq34XCfNjwHjcbPdVBbnbEbSPFAhOALJ1AxEsQnaHPhTf8cC2MGtqhga_HrbXQ1OJ-QJHGcmhNgVhhA91-aVxK_HZr-YE/s320/kebahagiaan-3.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Aku tengah menyibukkan diri agar lupa jika pernah menanti. Mencoba menghilangkan jejak mu dari memori. Aku tidak ingin menangisi ini, tapi airmata tetap memaksa jatuh di pipi. Melupakan? tidak! kita bahkan sama sekali tidak punya apa itu yang di sebut dengan kenangan, jadi tidak ada yang perlu di paksa untuk di hapuskan.<br />
<br />
Kita hanya kumpulan 2 orang yang pernah dekat sekelebat, Aku yang akhirnya mencintaimu dengan cinta yang pekat dan kamu yang memilih pergi setelah melukaiku tanpa meninggalkan obat. Tuan, telah ku coba tapi aku tidak punya cara untuk menutupi segala kesedihan. Berdiri di situ! Aku hanya ingin engkau menyaksikanku menangis karenamu. Tidak perlu menyentuh dan jangan berkata apa apa. Tetap dalam jarak yang sudah aku tentukan batasnya.<br />
<br />
Hanya yang perlu kau ingat Tuan, sebelum ini berakhir adalah.... air mata ini jatuh dari mata yang dahulu sering kali berbinar tatkala menceritakan semua tentangmu tapi kali ini aku benar benar membencimu.<br />
<br />
<br />

Aku tengah menyibukkan diri agar lupa jika pernah menanti. Mencoba menghilangkan jejak mu dari memori. Aku tidak ingin menangisi ini, tap...

Tuan, Selamat atas kebebasanmu.

Diposting oleh Hanum Label: Cerbung, About Me, Quotes, Poetry Goresan Sederhana di 11.25.00

<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtjESnsrJodtPuUXTZaGyNReffSycDT7S-R5wscjh2804JHPrlEnVzlaxZv_RvmEOxl2v-sPbFAfo4mNV-tPh5QiJAzH6EbD3T4M6j4CobMfBmfnDASK0jdWfs1bgQFc8SMclo6Illhnw/s1600/tumblr_lfabj8gMoz1qgoanxo1_400.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtjESnsrJodtPuUXTZaGyNReffSycDT7S-R5wscjh2804JHPrlEnVzlaxZv_RvmEOxl2v-sPbFAfo4mNV-tPh5QiJAzH6EbD3T4M6j4CobMfBmfnDASK0jdWfs1bgQFc8SMclo6Illhnw/s1600/tumblr_lfabj8gMoz1qgoanxo1_400.jpg" /></a><span style="color: blue;">Kamu benar dalam beberapa hal, Tuan. Bahwa sebaiknya perasaan perasaan yang tidak perlu tidak usah di tanam, tidak usah di rawat, tidak perlu di jaga apalagi di biarkan bekembang begitu saja. Tuan,mulai saat ini Engkau benar benar aku lepaskan.</span><br />
<br />
<span style="color: #c27ba0;">Selamat menikmati kebebasanmu, jangan lupa doakan aku supaya aku menjadi perempuan yang lebih kuat yang bisa dengan tega membunuh setiap perasaan yang hadir kepada mu. Tuan, akan ku ikat erat setiap kesakitan karena mencinta juga setiap luka karena merindu yang terlalu. Akan ku habisi mereka semua tanpa tersisa. Untuk kemudian ku persembahkan Cinta yang Agung pada Tuhan semata.</span><br />
<span style="color: #e69138;"><br /></span>
<span style="color: #e69138;">Tuan, akan ku cabik semua mimpiku tetangmu. Agar Tuhan leluasa melukis Mimpinya untukku. kau takut pada Tuhanmu bukan? Aku juga. sejatinya Tuhan kita sama, yang akan memberikan hukuman yang sama pada pelanggar aturannya. Baiklah, mari kita sama sama mengikhlaskan. Jatuh dalam cinta membuat kita harus sama sama menghindar. Dan kali ini, aku putuskkan. Bagiku, Engkau bukan siapa siapa lagi. Sosokmu sudah kehilangan arti. Sudah bukan lagi tokoh utama yang wajib aku tulis dalam puisi.</span><br />
<span style="color: #cc0000;"><br /></span>
<span style="color: #cc0000;">Dengan segala kesadaran aku ucapkan, Selamat tinggal Tuan kesayangan. mari menikmati ke arah mana Tuhan ingin kita berjalan tanpa harus melawan. karena aku telah memutuskan menyerahkan diri!</span>

Kamu benar dalam beberapa hal, Tuan. Bahwa sebaiknya perasaan perasaan yang tidak perlu tidak usah di tanam, tidak usah di rawat, tidak perl...

Kalau Abang-Nya Ala kak Rida

Diposting oleh Hanum Label: Cerbung, About Me, Quotes, Poetry Pengalaman Pribadi di 22.21.00

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkI119l0ctTszecBjuO_2YGBwZ3dFAqup0wE7_I946y37EYS-6oBU7xrrMTizeOUrWPb56fS66-LFudWxETM8B5IXm-0fT3ZzOefzKcdZxhUWppmOhwiBpqHal0URUiOJzEnzsIzjYhJo/s1600/12687779_990775480993038_380096125473606224_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkI119l0ctTszecBjuO_2YGBwZ3dFAqup0wE7_I946y37EYS-6oBU7xrrMTizeOUrWPb56fS66-LFudWxETM8B5IXm-0fT3ZzOefzKcdZxhUWppmOhwiBpqHal0URUiOJzEnzsIzjYhJo/s320/12687779_990775480993038_380096125473606224_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Kalau Abang mau sama aku. Pilihannya hanya 2, Halakan atau tinggalkan!<br />
Kalau Abang mau sama aku. Pilihannya hanya 2, Nikahi atau Hindari!<br />
Kalau Abang tetap mau sama aku. Pilihannya tetap 2, Temui ayahku atau lupakan aku!<br />
<br />
Kalau Abang mau sama aku, pastikan dulu status abang bukan seorang lelaki yang sudah beristeri, bukan juga lelaki yang cerai karena masalah dengan do'i. Adek lebih ikhlas Abang seorang JODI bang.<br />
<br />
Bang, Kalau Abang nanti mau Poligami. Boleh! Tapi pastikan dulu aku adalah Isteri Pertama Abang yang di Poligami, Bukan kedua, ketiga, atau jadi adik madu paling bungsunya. Bang, kalau Abang mau sama aku? nikah besok yuk!<br />
<br />
AWAS! Tulisan ini mengandung unsur SIANIDA, SIap meNIkah MuDA, SIap MeNIkah sebelum maupun sesudah wisuDA. #KamiTidakTakut hanya belum ada calon.

Kalau Abang mau sama aku. Pilihannya hanya 2, Halakan atau tinggalkan! Kalau Abang mau sama aku. Pilihannya hanya 2, Nikahi atau Hindar...

Ke i Te A

Diposting oleh Hanum Label: Cerbung, About Me, Quotes, Poetry Pengalaman Pribadi di 22.41.00

<div class="post-title entry-title" itemprop="name">
<span style="background-color: #ffe4e5; color: #323232; font-family: "georgia" , "utopia" , "palatino linotype" , "palatino" , serif; font-size: 14.49px; line-height: 21.735px;"> <span style="background-color: white;">Karena
 cinta ini tidak lagi memandang dengan siapa ia terlebih dahulu memulai 
tapi dengan siapa pada akhirnya dia akan berakhir. Ya, segitiga itu 
telah lama menjadi dua kubu, aku kemudian kau dan dia yang menjadi 
kalian. aku kalah!!</span></span></div>
<span style="background-color: white;"><br style="color: #323232; font-family: "georgia","utopia","palatino linotype","palatino",serif; font-size: 14.49px; line-height: 21.735px;" /></span>
<span style="background-color: white;"><span style="color: #323232; font-family: "georgia" , "utopia" , "palatino linotype" , "palatino" , serif; font-size: 14.49px; line-height: 21.735px;">Menyesakkan
 memang, saat tiba tiba kau muncul kembali lalu meminta ku mengeja kata 
ke i te a. Kau tau? Wanita hebat akan selalu mengimbangi perasaan dengan
 logikanya.</span></span><br />
<span style="background-color: white;"><br style="color: #323232; font-family: "georgia","utopia","palatino linotype","palatino",serif; font-size: 14.49px; line-height: 21.735px;" /></span>
<span style="background-color: white;"><span style="color: #323232; font-family: "georgia" , "utopia" , "palatino linotype" , "palatino" , serif; font-size: 14.49px; line-height: 21.735px;">Kenapa
 sekarang kau minta belas kasihan padaku? Sementara dulu kau lebih 
mengasihani dia dari pada aku. tak cukupkah tamparanku di sebelah 
wajahmu waktu itu. tak cukupkah? Perlu aku tambah sebelah lagi agar kau 
puas? Hah?</span></span><br />
<span style="background-color: white;"><br style="color: #323232; font-family: "georgia","utopia","palatino linotype","palatino",serif; font-size: 14.49px; line-height: 21.735px;" /></span>
<span style="background-color: white;"><span style="color: #323232; font-family: "georgia" , "utopia" , "palatino linotype" , "palatino" , serif; font-size: 14.49px; line-height: 21.735px;">Hati
 ini telah membatu karenamu, ke i te a.. hanya kumpulan huruf huruf tak 
berguna, yang selamanya tak kan pernah lagi merangkai dalam satu kata. 
Mengertilah, kau yang bahkan namanya tak ingin ku dengar lagi! alasan 
kenapa akhirnya aku sangat membenci karena dulu aku pernah sangat 
mencinta tapi tak pernah kau hargai.!</span></span>

Karena cinta ini tidak lagi memandang dengan siapa ia terlebih dahulu memulai tapi dengan siapa pada akhirnya dia akan berakhir. Ya, seg...

Popay Wannabe, up back.

Diposting oleh Hanum Label: Cerbung, About Me, Quotes, Poetry Pengalaman Pribadi di 22.35.00

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"tn":"K"}" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption">Hi, popay. Pulang kerja hari ini aku langsung pergi ke pasar pagi. Gak sempet ganti baju gak sempet mandi  hihi..<br /> <br />
 Oh ya, kenalin. Bocah lelaki di depanku ini dia juga punya cita cita 
sebagai "KAPTEN KAPAL" loh. Sekarang masih duduk di kelas 6 SD. Hari 
minggunya ia habiskan dengan berjualan puding kelapa di pasar.</span></span><br />
<span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"tn":"K"}" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"></span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3hUUie2Hes53JhAORHMV0TjFAFyFWDhAvbvcfRG1CSoRdwcCZeGnqYC0N9s5zfz7q2ZnQkRDPnLyAMFSJsq6sziLPiKYus_I2_VpP3a_26-dGi3Ye9SX4hXT8xKYarUaltox75QWrMfI/s1600/12246629_1670830556465021_6712386192384500730_n.jpg" imageanchor="1"></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #fff2cc;"><span style="background-color: #d9ead3;"></span></span></div>
<span style="background-color: purple;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3hUUie2Hes53JhAORHMV0TjFAFyFWDhAvbvcfRG1CSoRdwcCZeGnqYC0N9s5zfz7q2ZnQkRDPnLyAMFSJsq6sziLPiKYus_I2_VpP3a_26-dGi3Ye9SX4hXT8xKYarUaltox75QWrMfI/s1600/12246629_1670830556465021_6712386192384500730_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3hUUie2Hes53JhAORHMV0TjFAFyFWDhAvbvcfRG1CSoRdwcCZeGnqYC0N9s5zfz7q2ZnQkRDPnLyAMFSJsq6sziLPiKYus_I2_VpP3a_26-dGi3Ye9SX4hXT8xKYarUaltox75QWrMfI/s320/12246629_1670830556465021_6712386192384500730_n.jpg" title="boom" width="240" /></a></div>
<span class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"tn":"K"}" id="fbPhotoSnowliftCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"><br /> <br /> aku perhatikan di sekelilingnya tak ada tempat duduk. Berarti ada kemungkinan selam<span class="text_exposed_show">a 6 jam ia berdiri, kepanasan. Tapi sungguh di wajahnya tak tampak keluhan. <br /> <br />
 Kamu nggak malu dek?. Dia hanya hanya menggeleng sambil tersenyum 
kepadaku. Subhanallah. Seketika air mataku mulai memenuhi pelupuk mata, 
pay.<br /> <br /> Sebenernya aku masih pengen belajar banyak tentang hidup 
dari dia. Tapi dia harus fokus sama dagangannya. Ah, malu aku dibuatnya.<br /> <br /> Btw, puding kelapanya enak loh. Semoga besar nanti dia seberuntung kamu. Aamiin.</span></span></span>

Hi, popay. Pulang kerja hari ini aku langsung pergi ke pasar pagi. Gak sempet ganti baju gak sempet mandi hihi.. Oh ya, kenalin. Boca...

Diamnya Perempuan

Diposting oleh Hanum Label: Cerbung, About Me, Quotes, Poetry Pengalaman Pribadi di 22.12.00

Beberapa jam lalu di Taman Bermain samping AEON.<br />
<br />
Seorang anak 
perempuan bermain dengan ayahnya. Semua permainan dia coba. Dari mulai 
yang ringan hingga berbahaya *menurutku untuk gadis usia 2-3 tahunan 
seperti dia. Namun tak ada rasa takut, mungkin karena dia yakin sang 
ayah tidak akan membiarkannya terluka.<br />
<br />
Emang betul sih, ayahnya 
sigap. Tapi tahukah? sepandai pandainya tupai melompat pasti akan jatuh 
juga? sesigap sigap nya ayah pasti lalai juga. Tiba tiba *dug mulut si 
ga<span class="text_exposed_show">dis terbentur perosotan. "Pasti 
nangis, pasti nangis." Dalam hatiku. Eh ternyata engga, dia diam aja. 
Kemudian melanjutkan permainannya sambil di usap sang ayah.</span><br />
<br />
<div class="text_exposed_show">
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: left;">
"Baik ya kak, Diem aja. Aku kira anak itu bakal nangis." Ujarku. </div>
</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: left;">
"Namanya pun perempuan. apa apa dia diam. Segala yang dirasa dia diam. Sakit pun, kadang dia Diam." jawab kaka.</div>
</blockquote>
*Eeh sakit apa dulu nih? aku beneran diam kembali memperhatikan sambil mengiyakan.</div>

Beberapa jam lalu di Taman Bermain samping AEON. Seorang anak perempuan bermain dengan ayahnya. Semua permainan dia coba. Dari mulai yan...

Kamu Dalam Balutan Secangkir Kopi

Diposting oleh Hanum Label: Cerbung, About Me, Quotes, Poetry Goresan Sederhana di 22.09.00

<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhVmWJ4RevNSznesR3pXZHWXMTJXhu4fMfibJAFO8rwAT-nPbXDwcJgQkD64piLOvDlomTCeBXRAIsNdxzS3J5bqbbGonfyLcOmwKzFZZxo3NGuSvY9hkY4KvNcxIbTWuaDmj2fv2h5zzY/s1600/kopi.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="93" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhVmWJ4RevNSznesR3pXZHWXMTJXhu4fMfibJAFO8rwAT-nPbXDwcJgQkD64piLOvDlomTCeBXRAIsNdxzS3J5bqbbGonfyLcOmwKzFZZxo3NGuSvY9hkY4KvNcxIbTWuaDmj2fv2h5zzY/s200/kopi.jpg" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">kamu dan kopi</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<span style="color: blue;">Kamu itu candu. Seperti kafein dalam kopi di 
setiap pagiku. Rasa manis di awal yang menyisakan pahit di akhir justru 
itu yang membawa ku ke dalam tegukan kedua dan seterusnya. meski 
mengencani mu akan menjadikan sakit di dada seperti hal nya sakit mag ku
 yang datang tiba tiba. Aku akan tetap cinta.</span><br />
<br />
Kopi dan kamu itu sama makna. Kalian sama sama kekuatan. Sama sama 
membuatku sulit tidur. sama sama membuatku penasaran. Rasa apalagi yang 
akan kalian berikan dalam hidupku? itu pertanyaan yang paling sering 
datang.<br />
<br />
<span style="color: #e06666;">Entah kamu Espresso yang ramah dan 
adaptif, atau mocha yang menyenangkan dan kreatif. Tak perduli kamu 
Macchiato yang pendiam atau Late yang sulit mengambil keputusan. Dengan 
senang hati aku mengecap segala rasa besama ketulusan yang ada dan 
kesetiaan yang tiada hentinya.</span>

kamu dan kopi Kamu itu candu. Seperti kafein dalam kopi di setiap pagiku. Rasa manis di awal yang menyisakan pahit di akhir justru itu...

Mimpi Semalam

Diposting oleh Hanum Label: Cerbung, About Me, Quotes, Poetry Pengalaman Pribadi di 22.08.00

<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
<br />
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_odWWfRJmrkZk1coypXL5Vu9HbsIyZW92qvxjupqGuxZBUKrnvROcxfpJH5jcQkLDcO84x2gXKPoPOsktoXwuwhxWMDMVEuiz_2Q9Cv_8LJwSU3Yzr4PhR7v3Vu_8vtmrYABaXvN5Jeaw/s1600/images.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_odWWfRJmrkZk1coypXL5Vu9HbsIyZW92qvxjupqGuxZBUKrnvROcxfpJH5jcQkLDcO84x2gXKPoPOsktoXwuwhxWMDMVEuiz_2Q9Cv_8LJwSU3Yzr4PhR7v3Vu_8vtmrYABaXvN5Jeaw/s1600/images.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bicara dari hati ke hati</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"<i>Lambat sekali kamu pulang?</i>", tanya ibu menyambutku.<br />
<br />
"<i>Ah, biasanya pun seperti ini Bu.</i>" jawabku.<br />
<br />
"<i>Kali ini lain, Nak. Kami kira, kami yang paling mengkhawatirkan mu. 
Ternyata ada yang kekhawatirannya lebih dari kami. Bahkan Ia rela 
menawarkan diri untuk mejemputmu ke tempat kerja, tapi malah tak 
menemukanmu disana.</i>", kulihat senyum merekah di bibir ibu yang membuatku dahi ku berkerut.<br />
<br />
"<i>Siapa Bu</i>?"<br />
<br />
"<i>Seseorang yang saat ini sedang makan sama Bapakmu.</i>" seketika kami  menoleh ke ruang makan.</blockquote>
<br />
Aku lihat Bapak tidak sendiri, seorang pemuda duduk di hadapnya. 
Perlahan tapi pasti ku dekati. Allahu akbar, Ternyata dia., iya benar 
orang itu. Dua orang laki laki yang aku cintai ngobrol dengan asyiknya 
sambil melahap makanan masing masing.<br />
<br />
Aku berdiri tertegun,di antara kalian. Tapi menapa kalian seolah tak 
melihatku?. Tanganku berusaha menyentuhnya tapi tak bisa. Menyentuh 
Bapak juga sama. menoleh kebelakang, tetiba Ibu hilang. Tidak, aku tidak
 mau ini berakhir. Tolong, biarkan sebentar lagi saja. Tidak, aku tidak 
mau.kenapa ini? tidak, tidaaakk, tidaaak. Semakin aku melawan semakin 
aku mendekati alam sadarku. semakin sadar, semakin sadar, semakin sadar 
hingga akhirnya terbangun jua.<br />
<br />
Ah Tuan, maaf jika tidurmu terjaga. Karena, Tuhan menghadirkan mu dalam 
mimpi singkat yang tak pernah aku duga. Mengobati kerinduan yang selama 
ini memilih hidup dalam jiwa. Mimpi Semalam bagai Oase. Bertahun lama 
kita tak jumpa, namun jelas kulihat wajahmu malam tadi laksana nyata. 
Tuan, aku memilih menghindar bukan berarti cinta memudar.<br />
<br />
Mungkin mimpi semalam petunjuk agar aku bertahan atau bisa juga penguji 
keimanan. Apapun itu, yang harus kau tahu. Sejatinya aku masih disini. 
Masih dalam penantian panjang, menunggumu dalam ketaatan. Masih merayu 
Arrahman. Berharap kita di persatukan dalam lingkup kehalalan.

Bicara dari hati ke hati " Lambat sekali kamu pulang? ", tanya ibu menyambutku. " Ah, biasanya pun seperti ini B...

Padamu, aku laksana Zulaikha pada Yusuf

Diposting oleh Hanum Label: Cerbung, About Me, Quotes, Poetry Goresan Sederhana di 21.56.00

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsk6-CroOmiRbU_HM4qXCVELXi-gmrWlG54da1SORPnC-1fbJHpc3279r0ow-d0l9OirPR1TJG-i-H10iGgFcY73UgEDXT_zTpeHm4p9HJdqmaVO83AhaPhAUkkuAL3xSPk2r2De9GKIw/s1600/097680000_1429888774-secret-admirer.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="177" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsk6-CroOmiRbU_HM4qXCVELXi-gmrWlG54da1SORPnC-1fbJHpc3279r0ow-d0l9OirPR1TJG-i-H10iGgFcY73UgEDXT_zTpeHm4p9HJdqmaVO83AhaPhAUkkuAL3xSPk2r2De9GKIw/s320/097680000_1429888774-secret-admirer.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Padamu, aku laksana Zulaikha pada Yusuf yang jatuh cinta bukan pada 
saatnya, bukan pada masanya. Kau tahu Tuan? aku ini adalah perempuan 
yang jual mahal. yang hatinya tidah mudah di taklukan. Tapi, kau 
berhasil membuatku jatuh untuk mencinta. Bukan karena parasmu, kau pikir
 tidak ada pria lain yang lebih tampan yang menghampiriku? Bukan karena 
harta mu, kau pikir tidak ada pria yang sudah lebih dulu mapan yang 
mendekatiku? Banyak yang lebih darimu datang, kamu yang bahkan belum 
siap apa apa bukan? Tapi bukan itu poinku hingga akhirnya ku putuskan 
kau menang.<br />
<br />
Kau menang Tuan, aku memuja caramu bangkit dari keterpurukanmu. Aku  
memuja caramu mempertahankan setiap mimpi yang kau yakini. Aku memujamu 
karena proses tanpa memperdulikan hasil. Kau tidak sempurna, kau tahu? 
ya aku juga. tapi dimataku kau mencintai Tuhan dengan cara yang nyaris 
sempurna. Saat pria lain mencemburuimu karena aku, kau malah mennghindar
 dariku, menjauhiku dengan alasan Tuhan, katamu. Kau tahu? yang terjadi 
aku malah semakin memujamu.<br />
<br />
Namun akan ada masanya aku lelah memujamu. Untuk kemudian memandang 
sejenak siapa saja yang memujaku, jika tak kutemukan kau di dalamnya 
mungkin saat itu lah aku putuskan menyerah, karena cinta sebelah hanya 
akan menorehkan luka parah. Tuan, bagi seorang perempuan sepertiku akan 
lebih baik hidup bersama pria yang mencintai daripada dicintai. untuk 
saat ini, biarkan seperti ini. Beberapa waktu ke depan biarlah rencana 
Tuhan yang berjalan.

Padamu, aku laksana Zulaikha pada Yusuf yang jatuh cinta bukan pada saatnya, bukan pada masanya. Kau tahu Tuan? aku ini adalah perempu...