Mimpi Semalam

Diposting oleh Label: Cerbung, About Me, Quotes, Poetry di


Bicara dari hati ke hati

"Lambat sekali kamu pulang?", tanya ibu menyambutku.

"Ah, biasanya pun seperti ini Bu." jawabku.

"Kali ini lain, Nak. Kami kira, kami yang paling mengkhawatirkan mu. Ternyata ada yang kekhawatirannya lebih dari kami. Bahkan Ia rela menawarkan diri untuk mejemputmu ke tempat kerja, tapi malah tak menemukanmu disana.", kulihat senyum merekah di bibir ibu yang membuatku dahi ku berkerut.

"Siapa Bu?"

"Seseorang yang saat ini sedang makan sama Bapakmu." seketika kami  menoleh ke ruang makan.

Aku lihat Bapak tidak sendiri, seorang pemuda duduk di hadapnya. Perlahan tapi pasti ku dekati. Allahu akbar, Ternyata dia., iya benar orang itu. Dua orang laki laki yang aku cintai ngobrol dengan asyiknya sambil melahap makanan masing masing.

Aku berdiri tertegun,di antara kalian. Tapi menapa kalian seolah tak melihatku?. Tanganku berusaha menyentuhnya tapi tak bisa. Menyentuh Bapak juga sama. menoleh kebelakang, tetiba Ibu hilang. Tidak, aku tidak mau ini berakhir. Tolong, biarkan sebentar lagi saja. Tidak, aku tidak mau.kenapa ini? tidak, tidaaakk, tidaaak. Semakin aku melawan semakin aku mendekati alam sadarku. semakin sadar, semakin sadar, semakin sadar hingga akhirnya terbangun jua.

Ah Tuan, maaf jika tidurmu terjaga. Karena, Tuhan menghadirkan mu dalam mimpi singkat yang tak pernah aku duga. Mengobati kerinduan yang selama ini memilih hidup dalam jiwa. Mimpi Semalam bagai Oase. Bertahun lama kita tak jumpa, namun jelas kulihat wajahmu malam tadi laksana nyata. Tuan, aku memilih menghindar bukan berarti cinta memudar.

Mungkin mimpi semalam petunjuk agar aku bertahan atau bisa juga penguji keimanan. Apapun itu, yang harus kau tahu. Sejatinya aku masih disini. Masih dalam penantian panjang, menunggumu dalam ketaatan. Masih merayu Arrahman. Berharap kita di persatukan dalam lingkup kehalalan.
Posting Komentar

Back to Top