Sekilas Tentang Sang Gadis.

Diposting oleh Label: Cerbung, About Me, Quotes, Poetry di
Seorang gadis kelahiran Subang Jawa Barat tahun 96, anak tengah dari 3 bersaudara yang menjadikan ungu sebagai warna kesukaanya itu 4 tahun lalu kerjaannya  keliling kelas dengan menenteng beberapa jualan di tangannya. Saat di mana anak anak yang lain asik beristirahat, dia malah bersemangat berteriak, "susu kedelai, kue, gorengan, kerupuk seblaaaakk." semua itu dia lakukan untuk sebuah mimpi kecil, semoga sekolahnya tidak putus di tengah jalan, itu saja.

Dia aktifis Rohis, sempat di nobatkan sebagai ketua akhwat walaupun tugasnya sedikit keteteran karena harus bagi waktu antara belajar, dagang dan mengurus organisasi tambahan. Tapi ada satu yang tidak pernah ia lewatkan, yaitu Gerakan Shodaqoh Mingguan. Dimana setiap hari rabu, dia dan teman temannya Rohis lainnya akan memungut sumbangan dari masing masing siswa, untuk di berikan kepada siswa lain yang membutuhkan uang jajan tiap bulannya.

Suatu hari dia di panggil Pembimbing Rohis, di nasehati. Kenapa Ia aktif membantu teman lain sementara sendirinya saja membutuhkan? dengan tenang gadis itu menjawab, "insya Allah uang hasil jualan cukup untuk ongkos besok, pak." tapi pembimbing bersikeras untuk memasukanya pada anggota penerima bantuan dengan alasan biar hasil dagangnya di tabung saja, katanya.

Rupanya kabar itu terdengar hingga ke telinga Pembina Bimbingan Konseling Sekolah, Si Gadis di jamu di ruangan yang cukup nyaman dengan sedikit perbincangan. Dari mulai uang jajan yang di berikan orangtua sampai cita cita. "Kadang kalau kemarinnya saya gak dagang, saya cuma minta uang yang cukup untuk ongkos berangkat, Bu. Masalah pulangnya, Insya Allah. Sang maha Pemberi menjamin rezeki saya. Cita cita saya dari kecil hingga waktu yang tak terhingga tetap menjadi Guru. Walapun jalan yang saya tempuh jauh melenceng untuk menuju itu." Entah kenapa sang Guru menitikan airmatanya, mungkin nurani keibuannya muncul. "Biar kami usahakan uang SPP mu gratis sampai lulus, minta orang tuamu datang temui kami di sekolah ya." lanjutnya.

Di teras rumah, di tingkat akhir Sekolah Menengahnya sekali lagi dia berbincang tentang mimpi pada Ayah dan Ibunya. "Kalau lulus saya ingin kuliah keguruan ya?". "Jangan keras keras nak, malu di dengar orang." kata ibunya waktu itu. Kenapa harus malu untuk mengutarakan sebuah mimpi, tanya si gadis dalam hati. Tapi ternyata ibunya benar, kabar itu akhirnya jadi desas desus di tetangga. Seolah si Miskin tidak boleh punya cita cita. mereka bilang, lebih baik fokus kerja garmen saja, atau nikah, bahkan ada tetangga yang mati matian menjodohkannya dengan duda. Dunia mendadak kejam baginya.

Ada yang orang orang itu lupa, Bahwa Allah itu pemilik kata "KUN" di tangannya tidak ada yang tidak mungkin. Kini si gadis asik Bekerja di Malaysia dan menempuh pendidikan Administrasi Bisnisnya disana. Sebagian uang hasil kerja nya masih sempat di kirimkan pada orangtua. Bahkan masih sempet gabung ODOP untuk hobi menulisnya dan menyelesaikan tulisan tantangan kedua, dengan E Caswatie Sodikin sebagai Nama Pena. Lalu bagaimana dengan cita citanya?

Dia pernah menelepon seorang guru nya. Guruya bilang, "Teruskan saja apa yang kamu jalani saat ini dan jadilah Pengajar. Profesi Guru sudah pasti mengajar, tapi untuk profesi pengajar kamu tidak mesti menjadi guru. Kamu bisa menjadi apapun yang Tuhan mau dan  bagilah ilmu yang kamu dapat pada orang di sekitarmu."

#onedayonepost #harikedua #minggukedua #tantangankedua #maretgreget

Salam untuk :
Pak Agus selaku pembimbing Rohis
Bu Awal (Pembimbing BK), Alm. Pak Ii (Pembimbing BK) yang wafat sebagai Syuhada Tragedi Mina tahun lalu.
Bu Yuyun (Kapro Pemasaran) untuk motivasi sebagai pengajarnya.
Bu Heni (Motivator kesayangan), Pak Mamat, dan Teteh yang setiap hari mempercayakan saya untuk menjual dagangannya.
Serta teman teman lain yang mengenali saya, "Hai, Apa kabar kalian?"

Malaysia, 08 Maret 2016

9 komentar:

  1. Salam buat anak Yg sudah berjuang untuk sebuah cita-cita.

    BalasHapus
  2. Subhanallah keren, aku masih harus belajar banyak dari kamu. Semangaaattt ya. Man jadda wajada

    BalasHapus
  3. semangat...jadi inget perjuangan waktu bisa dapy S1..hehehe

    BalasHapus
  4. semangat...jadi inget perjuangan waktu bisa dapy S1..hehehe

    BalasHapus
  5. Baikk alhamdulillah mbak cas...^_^ mbak cas pa kabar?? Ceritanya hebat mbak..

    BalasHapus
  6. Semangaaat cas. Aku pun sama kok

    BalasHapus

Back to Top