Sepucuk Surat Balasan

Diposting oleh Label: Cerbung, About Me, Quotes, Poetry di
Assalamu'alaikum.

Terimakasih telah menyempatkan diri untuk membaca seperti halnya aku selama ini yang setia menjadi pembaca karyamu. Dari seseorang yang sering kali engkau Tuankan.

Aku sempat tersentak ketika kau putuskan untuk tidak memanggilku lagi dengan panggilan demikian sekaligus bergembira. Ya, bergembira. Karena itu, semoga Engkau bisa mencerna apa yang hendak aku sampaikan. Sebelumnya, di surat ini akan ku istimewakan dirimu sejenak dengan sebutan yang layak, Nona.

Nona, mari sejenak aku ajak kau belajar kembali perihal penciptaan. Dimana pada hakikatnya setiap insan di ciptaka berpasangan. Bahwa Setiap tulang rusuk yang hilang akan kembali kepada pemiliknya. Jadi jangan risaukan aku jodohmu atau bukan. Yang jelas telah diciptakan seseorang sepertimu dari seorang pemuda yang dengannya kelak engkau di takdirkan. Jika orang itu aku, maka beruntunglah kita bisa bersama atas kehendakNya.

Nona, untuk kemudian aku juga akan mengajakmu mempelajari bagaimana Krakatau terbentuk. Darinya engkau bisa belajar bahwa apa yang nampak dari gunung dalam lautan hanya sebagian kecil dari apa yang tertanam di dalam. Yang apabila ia meletus, akan menjadikan bencana yang besar. Pun demikian halnya dengan perasaan. Apa yang kau lihat bukan apa yang ku rasa. Begitu banyak perasaan yang aku simpan, hingga pada saatnya jika Engkau dapat ku halakan semua akan tercurahkan namun jika tidak maka akan ku bunuh mati perlahan.

Nona, Aku tidak berhak mempersilahkanmu menunggu, Akan tetapi jika kau beredia untuk itu, itu adalah hak mu, kehendakmu, atas dasar keinginanmu. hanya satu pintaku, jangan pernah membenci Sang Maha MengQadarkan jika akhirnya kita tak jua bersatu. Pada jiwa jiwa yang tersimpul rapi, akarnya sama hanya ekspresinya saja yang berbeda.

Bagiku, semakin aku mencintaimu semakin engkau harus ku jauhi. Hingga sampai pada masa yang sering di sebut suatu saat dan Engkau masih dalam keadaan taat. Aku akan datang sebagai sosok lelaki hebat yang dengan akad engkau akan ku ikat. Sebelum sampai pada hari itu mari kita sama sama untuk melepaskan saling mengikhlaskan. Nona, aku tidak sampai hati melihatmu menangis kecewa.

Wassalamu'alaikum.

*sepucuk surat yang mampu men campur adukan perasaanku #onedayonepost

3 komentar:

  1. Selamat sore tuan.


    Keren karya cas 👍

    BalasHapus
  2. Paragraf terakhirnya, Mbak..

    Ada pelajaran istimewa yang dapat ku petik. Makasih yah Mbak :)

    BalasHapus

Back to Top