Allah Sebagai Sumber Pengharapan

Diposting oleh Label: Cerbung, About Me, Quotes, Poetry di
Sebut saja namanya Halwa, gadis kecil yang di didik oleh kedua orang tuanya untuk menjadikan Allah sebagai satu satunya sumber pengharapan.

setiap kali Ia meminta sesuatu orangtuanya selalu berkata, "Ananda cantik sudah minta sama Allah belum?"

Lama kelamaan Halwa bertanya pada Bunda nya, "Bunda, kenapa minta Allah dulu. Ayah sama bunda kan bisa belikan langsung."

bundanya menjawab sambil memeluk puteri kecilnya, "sayang... Hakikat Allah itu dalam surat AnNas ada tiga, pertama Rabbi, kedua Malik, ketiga Illah.""apa itu bunda?"

"Rabbi, artinya kita yakin Allah itu maha menciptakan, nyiptain halwa, nyiptain ayah, bunda, langit bumi beserta isinya. Malik atau diartikan sebagai Rajanya manusia, artinya kita patuh. mentaati tanpa tapi. nah, yang terakhir itu Illah..." 

"terus bunda..."
Halwa mendongakan wajahnya pada sang bunda.

"artinya Tiada tuhan lain selain Dia, tempat menautkan hati juga satu satunya sumber pengharapan. Sebenarnya ananda bisa minta langsung ke ayah atau bunda tanpa harus minta Allah. tapi...." 

"tapi apa?" lanjut Halwa.

"tapi... apa Halwa yakin Ayah dan bunda tidak akan lupa? yakin ayah dan bunda selalu punya rizky?" sekarang giliran bundanya bertanya. Halwa hanya menggelengkan kepala.

"coba sekarang bunda nanya, yang ngasih rizky dan ngingetin kalau ayah bunda lupa siapa?"

"Allah, bun."

"Halwa yang pintar. itu maka nya Halwa harus mendahulukan Allah, minta dulu sama Allah. sekarang bobok ya..." Halwa mengangguk senyum, kemudian sang bunda mengecup kedua pipi Halwa.

Hingga suatu hari sampai lah pada saat dimana Halwa hendak memasuki masa sekolah. Ayah dan bundanya terlibat perdebatan kecil di ruang tivi. mereka ingat Halwa sudah tidur.

"pokoknya, saya gak setuju Halwa masuk pesantren sekarang mas. Dia masih kecil, masih butuh saya." 

"tapi kita masih bisa menengoknya seminggu sekali. lagian tidak jauh dari rumah kan?"
"aku tetap gak setuju."
Bundanya ngotot. sesaat kemudian Halwa berlari dari arah kamar kemudian menghampiri kedua orangtuanya. di samping ayah bundanya ia mengangkat kedua tangan sambil berdo'a.

"Ya Allah, Halwa gak mau ayah dan bunda bertengkar." kemudian keduanya tersentak.
"kenapa sayang? kami baik baik saja kok."
bunda memangku Halwa, Ayahnya pun ikut memeluk. menenangkan Halwa.

"Bunda benar, tadi Halwa ketakutan mendengar suara kalian. Halwa bingung minta tolong siapa, Bunda bilang cuma Allah satu satunya pengharapan. jadi Halwa minta sama Allah supaya kalian tidak bertengkar lagi."

Ayah dan bundanya terharu mendengar kata kata Halwa. berlinang lah mata mereka. keduanya tidak menyangka bahwa gadis kecil mereka sudah benar benar menjadikan Allah sebagai sumber pengharapan.

3 komentar:

Back to Top