Air langit jatuh di halaman
menghanyutkanku dalam sebuah tangisan
jelas kulihat di jendela kaca
wajah bercahaya yang menawan
sedang duduk tenang dikursi teras menikmati hujan
mungkin merenungi sang kekasih hati
ayah kami yang telah mendahului pergi
meng-aamiini panggilan cinta Illahi
atau justru memikirkan kami
anak anaknya yang satu persatu akan pergi
entah untuk sekolah, bekerja atau bahkan menikah nanti
ah, Engkau yang tidak pernah aku harapkan menua
kami takkan pernah membiarkanmu sepi sendiri di rumah ini
kami akan bergantian menjagamu, percayalah
engkau yang tidak pernah mengeluh
adalah pelukmu, do'amu, serta kecup cintamu diwaktu subuh
adalah sebaik baiknya tempat kami berteduh.
matamu kosong memandang
tampak pipi mu mulai basah perlahan
apa itu cipratan air hujan?
atau engkau sedang menangis sendirian?
oh Ibu, untukmu. Semoga Syurga tanpa hisab Allah karuniakan.
Semoga Allah selalu melimpahkan kasih sayang-Nya, kepada seluruh ibu yang menyayangi anaknya :)
BalasHapusAllahumma Aamiin
Hapus