Menangis Tak Selamanya Menguatkan.

Diposting oleh Label: Cerbung, About Me, Quotes, Poetry di
Hal yang paling aku ingat adalah pertama kali aku melihat dunia. Ya, aku menangis tapi orang di sekelilingku bahagia. Entah kenapa hal itu masuk ke dalam alam bawah sadarku, yang aku bawa hingga dewasa. Ketika ada sesuatu yang menyudutkan ku, membawa pilihan pilihan yang berat dalam hidupku. Aku kembalikan kepada waktu pertama kali aku di lahirkan, jika ada orang yang harus menangis biarlah itu aku asal orang lain bahagia.

Lagi lagi masalah cinta, biar kuceritakan. Begini, Aku tidak pernah berniat merebut apapun dari siapapun. Kami dekat begitu saja, hingga memutuskan untuk serius. Sedikitpun aku tidak tahu jika untuk bersamaku orang itu harus mengabaikan perempuan lain yang lebih dulu di kenalnya. Kamu, yang tiba tiba mengadu jika aku adalah perusak hubunganmu. Apa kau yakin ini salahku? ah sudahlah yang pasti jika ada orang yang harus menangis disini biarlah itu aku. Aku mundur.

2 tahun berlalu aku sudah lupa hal itu, tiba tiba lelaki mu datang menangis padaku, mengadu. Katanya, orangtuamu tak restu. Sebagai wanita kau tahu rasanya jadi aku? orang yang pernah aku cintai, yang sudah aku ikhlaskan, menceritakan kesakitannya karena wanita lain, berlimbung air mata di depan mataku, meminta kembali. Dan aku hanya bisa diam. ah, lagi lagi jika harus ada yang menangis seharusnya aku.

Untuk kemudian kami melanjutkan rencana yang tertunda, mengulang semuanya dari awal. saling memaafkan, begitu kira kira. Sayang ini hanya berlangsung beberapa bulan, tiba tiba kau kembali datang meminta lelakimu? jahatnya, dia pun mau. Aku terlalu bodoh. Coba kalian bayangkan dalam hal ini siapa yang kejam? permintaan maaf kalian yang ku harapkan malah di balas dengan undangan. Alasannya ingin segera punya momongan. oo.. luarbiasa hebatnya.

Tiba tiba mulutku jadi jahanam. Aku lupa janjiku. Kini bukan lagi tangisan tapi sumpah serapah aku ucapkan. Tidak akan ada keturunan yang menghiasi keluarga kalian, dariku orang yang merasa teraniayakan. hei, sekarang sudah 3 tahun berlalu. Apa sumpahku manjur? semoga Tuhan mengampuniku untuk itu.

3 komentar:

Back to Top