Masihkah Engkau menyalahkan Adam Hawa?

Diposting oleh Label: Cerbung, About Me, Quotes, Poetry di
"Dan Kami berfirman, "Wahai Adam, Tinggalah Engkau dan isterimu di dalam Syurga dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada disana sesukamu, tetapi jangan kamu dekati pohon itu (Khuldi) nanti kamu akan termasuk orang orang yang zhalim." (QS : Albaqarah : 35)

Tapi kemudian Nabi Adam atas perintah isterinya Hawa, memetik buah Khuldi dan memakannya hingga malaikat menyumbat buah Khuldi itu di tubuh mereka. Turunlah ayat perihal penurunan Adam dan Hawa ke bumi,

"Turunlah kamu! Sebagian kamu akan menjadi mush bai sebagian yang lain. Dan bagi kamu akan ada kesenangan di bumi sampai waktu yang di tentukan." (QS. Al-Baqarah :36)

Mungkin kita pernah berfikir, andai saja Adam dan Hawa tidak pernah memakan buah Khuldi mungkin sekarang aku masih bersenang senang di Syurga, berlarian di taman tamannya, menikmati air yang mengalir di sungai sungai nya. Hanya karena kesalahan 2 orang kenapa semua umat manusia di hukum seperti ini, yang akhirnya harus mewajibkan kita berlomba lomba dalam kebaikan agar kembali ke tempat asal. Semua gara gara Adam Hawa pokoknya, gara gara mereka! Astagfirullah.

Ketika Allah berfirman kepada malaikat, "Sesungguhnya aku hendak menjadika seorang khalifah dimuka bumi." Mereka (malaikat) bertanya, "Adakah Engkau hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahka darah? padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji dan mensucikanmu." Allah berfirman, "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS Al. Baqarah :30)

Mari kita renungi kembali, dari dialog Allah bersama para malaikat di atas. Bahkan sebelum Adam di ciptakan Allah sudah merencanakan bahwa di bumi itu akan Ia jadikan seorang khalifah. Maha Besar Allah yang kemudian menurunkan Adam dan Hawa dengan mengemban tugas sebagai Khalifah pertama. Lalu, masihkah kita tetap menyalahkan Adam dan Hawa atas turunnya mereka dari syurga?

Perihal buah Khuldi, mereka memang bersalah karena memakannya. Mereka di hukum seketika dengan di tampakannya aurat mereka, Diturunkannya mereka di tempat berbeda Adam di India dan Hawa di Jeddah, mereka menangis selama 60 tahun lamanya. Namun Dosa dosa Adam dan Hawa telah di ampuni, sungguh Beliau (Adam) tetaplah Nabi dan Rasul yang mulia.

Renungkan lagi, jika memang Khalifah yang di maksud Allah dalam percakapanNya dengan Malaikat adalah manusia, dan Adam sebagai generasi pertama. Ada atau tidak tragedi pemakanan Buah Khuldi, Pasangan Adam dan hawa tetap akan di turunkan ke bumi, bukan? Tapi ceritanya akan menjadi hambar jika begitu saja, Allah menciptakan lalu diturunkan. Kemudian Adam akan sombong dan mengartikan keKhalifahannya (pemimpin) sebagai pemilik bukan pemelihara. But Allah is The Great Director. Dibuatnya skenario sedemikian lupa agar seluruh umat bisa mengambil pelajaran darinya juga sebagai penguji prasangka hamba hambaNya. Masya Allah. Lalu, masihkah kita tetap menyalahkan Adam dan Hawa atas turunnya mereka dari syurga?

5 komentar:

  1. Aku nggak menyalahkan siapa siapa, hehehe

    BalasHapus
  2. Aku nggak menyalahkan siapa siapa, hehehe

    BalasHapus
  3. kagak mbak ecas..^^ sbagai anak cucu adam kita snantiasa b usaha untuk bfastabiqul khairat.. (aamiin) sebab Masyaa Allah.. betapa mulianya tugas seorang khalifah :')

    BalasHapus
  4. Cukup untuk siraman rohani pagi ini

    BalasHapus
  5. Luarbiasa. Ilmu baru dari sudut pandang lain.

    BalasHapus

Back to Top