Kulihat wajahmu memutar memperhatikan sekitar. Seperti ada seseorang yang sedang kau cari. Tiba tiba pandanganmu terhenti pada taksi yang ku tumpangi. Matamu terfokus. Sial, segera ku tundukan wajah dan memerintahkan agar supir segera membawaku pergi dari tempat ini. Namun sayang tidak butuh jarak terlalu lama untuk mengubah tetesan menjadi aliran. Maaf aku telah kehilangan kepercayaan diri untuk sekedar menemui mu lagi.
Bukan kah beberapa bulan lalu kita sudah sepakat pada kata putus? Aku hanya tidak ingin kisah ini berakhir lebih tragis dengan kata pisah. Perasaanku kelak akan menjadi racunku, aku tahu itu. Seperti halnya perasaan mu yang sepenuhnya adalah hakmu, tidak ada hak untuk aku mengaturnya.
Sepanjang jalan aku hanya mengigiti kuku ibu jari, seperti yang biasa ku lakukan dalam keadaan tertekan. Ku pandangi layar handphone dengan pandangan yang sudah sedemikian kabur. Tiba tiba sebuah pesan menyusup masuk, "Harusnya ini menjadi hari perpisahanku, tapi apalah daya justru aku yang menyaksikan kepergianmu."
Aku membuka sedikit jendela, lalu melemparkan ponselku kesana. Enyahlah! Perihal kenapa aku memperhatikanmu hari ini dari kejauhan. Karena aku hanya butuh moment untuk menyempurnakan seuntai kenangan. Perihal kenapa saat ini aku masih menangis tersedu, aku sedang mengumpulkan kekuatan untuk menjalani hidupku tanpamu.
Perpisahan...apa pun bentuknya selalu menyesakkan dada.
BalasHapusDuuh,.turut merasakan kesedihan,
BalasHapusBahasanya sederhana, alurnya bikin enjoy kak, feel nya dapet jadi ikut merasa kehilangan hehhe
BalasHapusNice.. lanjutkan kak, semangatt ☺😊
Perpisahan duhai perpisahan
BalasHapusAduh,, sayangnya ponselnya dibuang begitu saja..#ehh..😅
BalasHapusGampang... Beli yg baru *uppss
HapusAku selalu suka karyanya cas, jempol