Kekasih Sahabatku Adalah Mempelaiku Sendiri (JTS PArt 1)

Diposting oleh Label: Cerbung, About Me, Quotes, Poetry di
Kekasih Sahabatku Adalah Mempelaiku Sendiri
Seminggu lagi adalah hari pernikahanku dengan Dimas. Lalu begitu sempurna mereka memberiku kejutan makan malam mewah berhadiah kejujuran bahwa mereka sudah lama saling mencintai. Sebuah pengakuan yang tidak pernah ingin aku dengar sama sekali. Beribu maaf dan pembenaran mereka ucapkan tak lantas membuatku bisa memeluk dengan ikhlas kenyataan. Selama ini aku telah bermanis manis kepada pengkhianat dan pencuri. Dimas, You lie. This is not sweet double date but it is our love death. Teruntuk Jenny sebagai sahabat, aku rasa aku pantas menyebutnya sebagai perempuan yang tidak tahu diri. Racauku dalam hati.

Kutangisi dukaku dibawah guyur hujan malam ini. Ku biarkan gaun peach cantikku berubah kecoklatan dengan taburan pasir pada pada tepiannya. Aku belum mau berhenti meski sudah 2 jam berjalan. Sial! yang keluar itu hanya air dari bola mata namun kenapa rongga dada memilih untuk ikut sesak karenanya. Berkali kali kudengar Tuhan berbisik, "Sudah Eliana, ini semua sudah berakhir." Namun rasa dalam jiwa masih belum bisa menerimanya.

Langkahku gontai menyusuri trotoar. Setelah memastikan bahwa mereka telah berhenti mengikutiku dari belakang. Aku putuskan untuk sesekali menepi mengumpulkan kekuatan dengan berpegang pada tiang lampu jalan. Tujuanku sudah sampai rupanya, di sebrang jalan itu. Aku hanya mengikuti langkah kaki tanpa menoleh kanan kiri. Aku bahkan tidak perduli meski banyak klakson berbunyi. Tiba tiba bunyi klakson menjadi saling bersahutan semakin lama semakin kuat dan salah satunya menghampiriku. Kemudian Brug! aku terpental jatuh tak sadarkan diri.

Baca Juga :
Part 1 || Part 2 || Part 3 || Part 4 || Part 5 TAMAT

6 komentar:

  1. Bunuh diri kah, oleh sebuah rasa yang mengkhianati, seakan dunia begitu kejam. Namun kita terlupa bahwa semakin pekat malam, semakin dekat pula mentari kan bersinar...

    Apalah.. haha..
    Maaf numpang nyoret2... hehe..
    Keren mbak.. lanjutkannn..

    BalasHapus
  2. Waaah jangan bunuh diri. Dosa loh hehe

    BalasHapus
  3. Nunggu kelanjutannya...jadi penasaran..hehe

    BalasHapus
  4. aduh duh duh

    esmosi saya bacanya :D

    BalasHapus
  5. Apakah ada bukunya dan sudah diterbitkan?

    BalasHapus

Back to Top