Kini Gelap Sudah Duniaku (JTS Part 2)

Diposting oleh Label: Cerbung, About Me, Quotes, Poetry di

Aku tersadar dari pingsanku. Aku tidak tahu sudah berapa lama aku tak sadarkan diri. yang aku tahu tatkala aku terbangun semuanya sudah menjadi gelap. Ada apa ini? Tiba tiba ada suara Mbu di sampingku. Seseorang yang sudah mengasuhku semenjak aku kecil dan sudah ku anggap seperti ibukku sendiri. Terlebih setelah orang tuaku meninggal 7 tahun yang lalu. Berkali kali aku dengar beliau mengucap syukur. Kemudian memelukku erat.

Aku bertanya kepadanya perihal dimana aku sekarang dan kenapa tidak ada lampu satupun. Tapi mbu tidak menjawab, Ia justru memintaku untuk bersabar. Aku mulai bertanya tanya, apa yang salah disini. Seseorang dengan suara bass menimpali pembicaraan kami. "Mbak Eliana mengalami kebutaan permanen. Mungkin terbentur ujung trotoar dalam kecelakaan semalam." katanya.

Aku meronta memaksa pulang. Aku tarik tangan Mbu, lalu mencari jalan sebisanya. Entahlah, aku rasa, aku telah menjatuhkan beberapa benda di sampingku. Kali ini suara Mbu sedikit menjerit kali ini. Dia memintaku untuk berhenti, namun aku tetap tidak mau. Hingga tangan kekar memegangku dan membuat aku tidak bisa bergerak. "Diamlah. Kasian bibi mu apa kamu tidak bisa lihat? beberapa kali dia terpental. Pantas saja kekasihmu meninggalkanmu." Masih dengan suara Bass yang sama.

"Tahu apa kamu tentang hidupku? Iya, aku memang egois, arogan dan sekarang buta. Terus apalagi hah? katakan! biar semuanya jadi sempurna. Aku sudah muak." jawabku. Gerakanku melemah. Dia melepaskan pegangan tangannya. Aku angkat kedua tanganku kembali mencari jalan tapi bukan untuk pulang melainkan untuk mencari Mbu. Seolah mengerti pikiranku Mbu langsung memelukku. Kami menepi ke tempat tidur. Aku menangis dalam dekapnya.

Sesaat kemudian orang dengan suara bass itu melanjutkan suaranya. Sekarang permintaan maaf yang dia ucapkan. Ah, sudahlah aku tidak perduli lagi. Saat ini aku tidak butuh apapun dan siapapun kecuali Mbu. Di tengah bicarannya tanganku memberikan isyarat seolah menunjuk. Entah arah mana yang aku tunjuk namun sepertinya dia paham bahwa aku menginginkannya keluar. Karena sekarang suaranya sudah tidak lagi terdengar.

Ah aku benar benar membenci mereka. Jenny dan Dimas! Aku mengadu pada Mbu tentang semalam. tiba tiba mbu bilang kalau dia sudah tahu semuanya karena Jenny dan Dimas sekarang juga berada disini. Ah benarkah? sial! Aku terkejut. Dengan keadaan seperti ini bisa bisa mereka mentertawakanku. Tapi aku lebih terkejut lagi ketika Mbu melanjutkan ceritanya bahwa mereka disini bukan untuk menjengukku tapi juga menjadi pasien pada peristiwa semalam. Jenny tepat berada di ruangan sebelahku, dia hanya luka luka ringan. Sementara Dimas sekarang berada di ruang ICU. Jadi semalam itu.... Pikirku.

to be continued...

Baca Juga :
Part 1 || Part 2 || Part 3 || 

1 komentar:

Back to Top